1 research outputs found

    Model Pembangunan Ekonomi Hijau Melalui Kearifan Lokal, Potensi Ekonomi Dan Peran Koperasi Susu Di Kabupaten Pasuruan”

    Get PDF
    Keberadaan pembangunan ekonomi hijau saat ini sangat dibutuhkan, karena dapat mengintegrasikan masalah ekonomi, lingkungan, dan sosial, berbagai aktor yang terlibat, hasil material, dan bentuk-bentuk pemerintahan yang diperlukan untuk mengatur proses penghijauan ekonomi. Pembanguan ekonomi hijau dalam penelitian ini adalah suatu kondisi sosial dan ekonomi masyarakat serta lingkungan alam yang timbul akibat dari aktifitas masyarakat yang melaksanakan ekonomi produktif dalam menghasilkan barang dan jasa yang bersumber dari modal kearifan lokal, potensi ekonomi dan peran koperasi susu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara komprehensif tentang: a) rumusan indikator dari kearifan lokal, potensi ekonomi, koperasi susu dan pembangunan ekonomi hijau, b) hubungan kearifan lokal dengan pembangunan ekonomi hijau, c) hubungan kearifan lokal dengan peran koperasi susu, d) hubungan potensi ekonomi dengan pembangunan ekonomi hijau. e) hubungan potensi ekonomi dengan peran koperasi susu, f) hubungan peran koperasi susu dengan pembangunan ekonomi hijau, dan g) model pembangunan ekonomi hijau melalui kearifan lokal, potensi ekonomi dan peran koperasi susu di Kabupaten Pasuruan.. Populasi penelitian adalah semua anggota koperasi susu di Kabupaten Pasuruan. Sampel penelitian yaitu, 120 anggota koperasi susu di Kabupaten Pasuruan. Pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling dan analisis data penelitian menggunakan Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ; 1) indikator kearifan lokal (partisipasi anggota, perawatan, pemanfaatan lingkungan, pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, pengembangan SDM, dan konservasi dan pelestarian sumber daya alam), indikator potensi ekonomi (usaha sapi perah, lingkungan, keterampilan, investasi, SDM, dan teknologi), indikator peran koperasi susu (pembinaan, kelembagaan, kemitraan anggota, modal, pelatihan anggota, dan kesejahteraan), dan indikator pembangunan ekonomi hijau (pertumbuhan ekonomi, pendapatan, green jobs, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan), 2) kearifan lokal berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi hijau menunjukkan bahwa semakin baik kearifan lokal dilakukan oleh peternak sapi perah dalam usaha sapi perah, maka akan berdampak positif dan signifikan xii terhadap pembangunan ekonomi hijau, 3) kearifan lokal berpengaruh positif terhadap peran koperasi susu menunjukkan bahwa semakin baik kearifan lokal dilakukan oleh peternak sapi perah dalam usaha sapi perah, maka akan berdampak positif dan signifikan terhadap peningkatan peran koperasi susu, 4) potensi ekonomi berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi hijau menunjukkan bahwa semakin baik potensi ekonomi usaha sapi perah, maka akan berdampak positif dan signifikan terhadap pembangunan ekonomi hijau, 5) potensi ekonomi berpengaruh positif terhadap peran koperasi susu menunjukkan bahwa semakin baik potensi ekonomi usaha sapi perah, maka akan berdampak positif dan signifikan terhadap peran koperasi susu. Indikator dominan pada potensi ekonomi adalah indikator keterampilan, 6) peran koperasi susu sebagai variabel mediasi memiliki pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi hijau hal ini menunjukkan bahwa semakin baik peran koperasi susu, maka akan berdampak positif dan signifikan terhadap pembangunan ekonomi hijau dengan indikator dominan pada peran koperasi susu adalah indikator pelatihan anggota, dan 7) Model pembangunan ekonomi hijau di Kabupaten Pasuruan dipengaruhi oleh kearifan lokal, potensi ekonomi, dan peran koperas
    corecore